PT Indo Mega Vision Sukses Gelar Rainer Talks Bertajuk Strategi Pemanfaatan AI Dalam Transformasi Digital Industri Manufaktur

Bandung, 7 Mei 2025 Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi topik hangat dalam dunia industri. Pada tanggal 7 Mei 2025, sebuah acara penting bertajuk “Strategi Pemanfaatan AI dalam Transformasi Digital di Industri Manufaktur” diselenggarakan di Bandung, mempertemukan para pelaku industri, pakar teknologi, dan profesional bisnis dalam satu forum yang sarat wawasan dan inspirasi. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Drs. Dadang Budiaji, M.M., selaku Wakil Ketua DPK APINDO Kota Bandung. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara industri dan teknologi digital untuk menjaga daya saing manufaktur Indonesia. “Transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. AI hadir untuk membantu industri menjadi lebih adaptif, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sesi pertama disampaikan oleh Ajie Nugroho, Product Specialist dari Dua Lima Satu, yang membahas bagaimana smart monitoring berbasis AI menjadi tulang punggung industri 4.0. Ia menyoroti pentingnya pengawasan terpadu di lingkungan manufaktur, mulai dari analisis data produksi secara real-time hingga peningkatan efisiensi operasional. Dalam sesi yang dibawakan oleh Ajie Nugroho, dijelaskan bahwa smart monitoring berbasis AI bukan sekadar penggunaan CCTV sebagai alat pengawasan visual. Teknologi ini berperan jauh lebih strategis dalam mendukung industri 4.0. Sistem monitoring modern menggabungkan kamera, sensor, dan kecerdasan buatan untuk menganalisis data secara real-time—mulai dari suhu, kelembaban, hingga efisiensi mesin produksi. Lebih dari sekadar merekam, sistem ini mampu mendeteksi anomali, memperkirakan potensi gangguan, serta mengirimkan peringatan otomatis agar perusahaan bisa mengambil keputusan lebih cepat. Dengan demikian, smart monitoring bukan hanya alat kontrol, tetapi juga menjadi tulang punggung dalam optimalisasi proses dan peningkatan produktivitas industri secara keseluruhan.

Sesi selanjutnya diisi oleh M. Rifky Al Fitrah, SE., M.I.Kom, Head of Brand & Marketing dari Indo Mega Vision, yang mengupas secara mendalam tentang peran strategis AI dalam mendorong digitalisasi di sektor manufaktur. pembahasan difokuskan pada strategi pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam mendorong transformasi digital di sektor manufaktur. AI dijelaskan bukan sekadar teknologi canggih, tetapi fondasi penting untuk membangun sistem industri yang lebih efisien, responsif, dan berkelanjutan. Teknologi ini mampu menganalisis data dalam skala besar, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat pengambilan keputusan berbasis informasi yang akurat. Transformasi digital sendiri tidak cukup hanya dengan mengadopsi perangkat baru, melainkan harus menyentuh perubahan proses kerja, budaya organisasi, hingga cara layanan diberikan. Dalam konteks industri, AI berperan memperkuat otomatisasi, meningkatkan kualitas produk melalui kontrol yang lebih presisi, hingga membantu pemeliharaan prediktif demi menghindari downtime yang merugikan.

Beberapa studi kasus seperti sistem pendingin pintar berbasis AI milik Siemens menunjukkan bahwa efisiensi operasional bisa meningkat drastis berkat pengelolaan sumber daya yang lebih cerdas. Meski begitu, implementasi AI di industri tidak lepas dari tantangan—mulai dari biaya awal, keterbatasan talenta, hingga integrasi dengan sistem lama. Solusinya adalah pendekatan bertahap, dimulai dari proyek kecil yang fokus pada proses dengan dampak langsung. Pesan utama dari sesi ini adalah bahwa AI bukanlah pengganti manusia, melainkan mitra strategis dalam menciptakan industri yang lebih adaptif dan kompetitif di era digital. Data yang akurat, proses yang terintegrasi, dan kesiapan organisasi menjadi kunci keberhasilan transformasi ini.

Untuk menutup sesi pemaparan, Yudhi Heryadi, Sales Manager dari Indo Mega Vision, memperkenalkan profil perusahaan dan solusi teknologi terkini yang ditawarkan untuk industri manufaktur. Yudhi menjelaskan bahwa strategi implementasi AI harus dimulai dari evaluasi kebutuhan internal perusahaan, integrasi sistem yang bersifat modular, dan pelatihan SDM yang berkelanjutan. Ia juga menekankan pentingnya memilih solusi yang scalable dan dapat diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada, agar transformasi digital bisa berjalan lancar tanpa mengganggu proses produksi yang sedang berjalan.

Setelah materi session, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi langsung dengan para pembicara, Berbagai pertanyaan seputar Pemanfaatan AI dalam Transformasi Digital Industri Manufaktur.